Siang itu saya dan TIM dapat jadwal posko
di acara KEMAH BHAKTI PRAMUKA MAKASSAR yang berlangsung di Kawasan Perkemahan
CADIKA Makassar. Pembukaan dilangsungkan sore harinya yang di buka oleh Ketua Majelis Pembimbing
Cabang Pramuka Kwartir
Makassar Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, M.M yang juga Wali Kota Makassar.
Sore
itu nampak mendung dan benar saja sesaat sebelum upacara dimulai hujan pun
turun. Semua peserta KEMAH BHAKTI PRAMUKA
MAKASSAR telah mengambil tempat, disaat upacara berlangsung ada seseorang
diantara peserta yang langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sesampainya di Tenda
posko yang masih kosong itu Ia tersadar dan panitia bergegas untuk mengambil
velbed. Kemudian dibaringkannya dia dengan lembut di velbed baru itu. Saya
bersama TIM bergegas bekerja, ditanya salah satu teman mereka apakah pasien
memang sering seperti ini? Ia, katanya tapi kata temen sich dia Cuma pura-pura.
Kalau begitu kita ambil cara ampuh untuk menyadarkannya, diambillah Balsem
kemudian salah satu panitia maju dan memijat-mijat kepalanya yang telah diolesi
balsem tadi. Alhamdulillah tidak lama kemudian dia sudah bisa duduk sambil
menangis.
Tidak lama kemudian ada seseoarang yang
datang ke posko dan meminta obat STOP COLD, dalam hati maaf kami bukan APOTEK
karena kami sekiranya hanya ada obat GENERIK. Kemudian TIM bergerak menuju
pasien yang sedang tidur manja ditemani sang kekasih tampaknya dilihatnya
kondisinya dan bertanya soal keluhannya maka kami berikan PCT namun terlebih
dahulu diberi Antasida. Semoga cepat sembuh.
Menjelang maghrib ada lagi pasien yang oleh
temannya menyebut teman saya kesurupan, heboh sudah di tenda itu. Kami pun
datang, pasien hanya menyebut Kakak, kakak, kakak berulang-ulang. Ketika salah
satu TIM memijat tangannya denga keras pasien berteriak KELUARMA, mau keluar
kemana sebutku. Berdasarkan pengalaman tadi di tenda maka di ambillah lagi
Balsem itu, oles banyak dan dipijitlah. Alhamdulillah tidak lama kemudian dia
sudah tersadar dengan mata sedikit berkaca-kaca.
Kembali ke Tenda, malamnya ketika suasana
diselimuti canda dan tawa kemudian muncul pasien yang katanya melihat sesuatu
di tendanya. Dibaringkan ia dengan sedikit paksaan karena menolak, ketika TIM
ingin melakukan ia pun meronta menolak. Disaat ia terbaring dan kami yang ada
ditenda melucu pasien tertangkap mata sedikit tertawa juga. Ya sudahlah TIM
segera mengambil obat agar ia bisa tenang namun obat itupun ditolaknya, karena
ia meronta ingin balik ke tendanya. Dan ini juga ternyata pasien Kakak, kakak
dan kakak.
AKU hanya berpesan jika ingin diperhatikan janganlah mengambil tingkah laku yang merugikan orang lain.
Komentar
Posting Komentar